Diberdayakan oleh Blogger.

Call Us

Call Us

Panduan dan Macam test psikologi

Istilah psikotes (psychological testing) sering digambarkan sebagai aktivitas dalam proses seleksi yang menggunakan pendekatan psikologis. Padahal psikotes itu sendiri hanyalah salah satu bagian dari proses yang disebut asesmen psikologis atau pemeriksaan psikologis.
Psycho Test
Terlepas dari persoalan pemahaman atas terminologi itu, saya akan berbicara dulu tentang fungsi psikotes itu secara umum. Secara singkat, psikotes digunakan untuk “memilih orang terbaik dari sekian banyak calon, sesuai kriteria jabatan maupun tugas yang harus dilakukan”.

Keunikan dari tes ini adalah pada “ketidakpastiannya”. Mengapa? Karena faktor ini dapat memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang. Sebagai contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen, tidak dapat lolos dari lobang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta. Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja.

Dengan demikian, kalau anda gagal dalam psikotes, bukan berarti anda adalah orang bodoh atau orang yang tidak pantas mendapat pekerjaan. Hanya saja, dalam konteks pekerjaan yang anda lamar, anda memang bukan orang yang pas.

Sebagai contoh, kalau berdasar hasil psikotes diketahui anda adalah orang yang cenderung single fighter, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, perfectionist, apalagi kalau anda menyebutkan punya hobi membaca, maka anda bukan orang yang pas untuk direkrut sebagai staf marketing, staf public relations, atau petugas front office. Orang dengan karakter seperti anda barangkali sangat pas untuk perusahaan yang sedang mencari staf peneliti atau bagian riset, akuntan, atau staf keuangan.

Orang perfectionist memang hasil kerjanya sempurna, tetapi cenderung tertutup, tidak mau berimprovisasi atau berkreasi, bekerja setahap demi setahap sesuai “prosedur” dan dalam bekerja tidak suka campur tangan orang lain, atau sebaliknya, tidak suka mencampuri pekerjaan orang lain. Nah, kalau seorang perfectionist ditempatkan sebagai staf PR atau marketing, maka dia tidak akan bisa bekerja secara maksimal karena petugas PR atau marketing dituntut bekerja cepat, penuh kreasi dalam menanggapi berbagai keadaan, juga harus senang bergaul dan bekerja tim.


Sebaliknya, kalau anda adalah pekerja cepat (yang bersemboyan “nggak sempurna nggak apa-apalah yang penting segera selesai”), penuh kreasi, senang bergaul dan pekerja tim, penuh perhatian terhadap pekerjaan atau persoalan orang lain, maka anda tidak pas untuk menjadi pertugas riset, akuntan atau staf keuangan. Kalau jadi petugas riset, anda akan tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Kalau menjadi staf keuangan, anda cenderung “mudah memberi kasbon”.

Alasannya sederhana. Kalau anda memang orang yang punya kecenderungan sebagai pribadi yang tertutup, perfectionist, tidak mau diganggu dan mengganggu, bukan pekerja tim, maka anda tidak akan bertahan lama pada pekerjaan itu. Kalau tidak stres ya dipindahtugaskan karena gagal bertugas dengan baik.

Jenis Alat Tes untuk Masuk Kerja

Jenis alat tes ini harus dimiliki oleh seorang praktisi psikologi yang berprofesi sebagai HRD di sebuah perusahaan. Hal itu dikarenakan alat tes ini untuk tes masuk kerja atau ada keperluan yang berkaitan dengan karyawan.

1.Tes Intelektual, terdiri dari :

- CFIT (Culture Fair Intelegence Test) = untuk mengungkap kemampuan mental umum

- TIU (Tes Intelegensi Umum) = untuk mengungkap kemampuan mental umum

- TKD (Tes Kemampuan Dasar) = untuk mengukur kemampuan dasar individu

- AA (Army Alpha) = untuk mengetahui daya tangkap / daya konsentrasi orang

- ADKUDAG (Administrasi dan Keuangan) = untuk mengetahui kemampuan administrasi dan keuangan

- IST (Tes inteligensi) yang terdiri dari 9 subtes didasarkan pada anggapan bahwa strutktur inteligensi tertentu cocok dengan pekerjaan atau profesi tertentu.


2. Tes Kepribadian

- EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) = untuk mengukur
kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya (16 faktor)

- DAM&BAUM = Draw A Man Tes (Tes Gambar Orang) ; untuk
mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja

- WARTEGG = untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek

- Tes Pauli = untuk mengukur sikap kerja dan prestasi kerja (daya
tahan, keuletan, sikap terhadap tekanan, daya penyesuaian, ketekunan, konsistensi, kendali diri)

- KRAEPLIEN = untuk mengungkap ketelitian,kecepatan, kestabilan dan
ketahanan kerja

- RM (The Rothwell Miller) = untuk mengetahui minat seseorang terhadap jenis pekerjaan

- PAPI Kostick = untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-masing mewakili need atau role tertentu, tinggi rendahnya need atau role tertentu mempunyai arti yang spesifik. Konfigurasi yang diperoleh adalah gambaran dari pilihan testee yang bermuatan need atau role; dan dibandingkan dengan need atau role lain dalam keseluruhan sistem kepribadian berdasarkan persepsi testee atas dirinya sendiri.

Psikologi Industri

Psikologi perkembangan memiliki peran yang penting untuk psikodiagnostik, karena dalam psikologi permkembangan terdapat tahapan-tahapan perkembangan semasa hidup manusia, dari periode Pre Natal (konsepsi-lahir),  Infancy&Toddlerhood (0-3 thn), Early Childhood (3-6 thn), Middle Childhood (6-11 thn), Adolescence (11-20 thn), Young Adulthood (20-40 thn),  Middle Adulthood (40-65 thn), dan Late Adulthood (>65 thn).  Alat ukur harus memiliki kesesuaian norma dari masing masing tahapan perkembangan diatas.  Maka dalam psikodiagnostik, diagnostik yang akan dipilih akan disesuaikan dengan diagnostik mana yang paling tepat, merujuk kepada suatu tahap perkembangan tertentu.   Alat tes harus dibuat sesuai dengan karakteristik perkembangan tertentu yang mencakup aspek kognitif, sosial, emosional, dan afektif. Maka itu lah sangat penting untuk mengetahui karakteristik setiap tahap-tahap perkembangan diatas.
Tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui kenormalan dan ketidak normalan dengan standar dan acuan tertentu, kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan tahap perkembangan dari individu yang diukur, kemudian dibandingkan pula dengan hasil dari individu lainnya yang setara.  Dari permasalahan yang ada, dapat dilakukan intervensi untuk diberikan treatment tertentu yang dibutuhkan, dan dapat juga untuk riset keilmuan.  Dalam penelitian, terdapat dua pendekatan penelitian, yaitu kuantitatif, pendekatan penelitian untuk kasus-kasus yang sifatnya massal, dan kualitatif, untuk kasus kasus yang sifatnya khusus.  Psikologi terbagi menjadi beberapa bagian ke-khususan, seperti psikologi klinis (anak dan dewasa), psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi industri dan organisasi.  Dalam psikologi industri dan organisasi terdapat beberapa jenis alat tes, seperti:  Intelegensi, Inventory, dan Grafis. 
Pada pengukuran psikologi industri, yang dicari adalah Knowledge, Skill, Attitude, dan Others/Personality.  Jika digambarkan dengan analogi gunung es, others berada di bagian bawah permukaan air laut, attitude berada tepat di permukaan, dan knowledge dan skill berada dibagian atas gunung es.  Analogi tersebut memiliki arti, personality adalah sesuatu yang tidak nampak, tidak terlalu terlihat dengan jelas dan dapat dijabarkan dengan detail tanpa dilakukan penelitian lebih lanjut.  Attitude berada di permukaan, karena sikap terlihat, bagaimana seikap kita terhadap suatu objek tertentu dapat dengan mudah diketahui pula oleh orang lain, dan knowledge dan skill juga merupakan hal yang tampak, dari sikap , pikiran, performa, dan juga dari interaksi sehari hari, knowledge dan keterampilan kita akan sangat terlihat.  Gabungan dari interaksi pikiran, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan jika berinteraksi dengan lingkungan akan membentuk sikap kerja.  Knowledge memiliki komponen pengetahuan (potensi dasar) dan teori aplikatif.  Keilmuan bersatu dengan pengalaman dapat menghasilkan aplikasi yang baik pada kehidupan. 

Tes Psikologi

Macam-macam Alat Tes Psikologi

       Sebelum saya mendeskripsikan beberapa alat Psikologi, saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang jenis-jenis alat Psikologi. Karena dengan menggunakan alat psikologi, bukan hanya kecerdasan intelektual atau IQ yang bisa di ukur tetapi emosional atau EQ juga bisa di ketahui sejauh mana tingkatan nya. Ilmu Psikologi memang mencakup banyak aspek kehidupan seperti psikologi pendidikan, klinis organisasi dan lain-lain, karna dalam psikologi mempelajari tentang bagaimana sebuah proses pikiran dan mental terjadi. Berdasarkan tujuan nya alat psikologi terdiri dari 2 jenis yaitu :


1.      Tes Intelektual.
     Tes yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan seseorang untuk  memecahkan sebuah masalah. Contoh :
-          TIU (Tes Intelegensi Umum)
-          TKD (Tes Kemampuan Dasar)
-          AA (Army Alpha)
-          ADKUDAG (Administrasi dan Keuangan)
-          IST (Tes inteligensi)
 
2.      Tes Kepribadian.
     Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan sesorang dalam hal bereaksi dan berinteraksi dengan individu yang lain. Contoh :
-          DAM&BAUM (Draw A Man Tes)
-          KRAEPLIEN atau PAULI
-          RM (The Rothwell Miller)
-          PAPI Kostick